Minggu, 12 Desember 2010

Proifl Wiraswasta yang Berhasil

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ahli-ahli ilmu-ilmu sosial keberhasilan seorang wiraswasta apabila ditinjau dari karakteristik psikologiknya, mereka itu mempunyai profil karakteristik psikologik tertentu yaitu : (Imam Santoso Sukardi, 1979) :

1) Self confidence, merupakan kepercayaan terhadap kemampuan dia sendiri untuk bekerja sendiri, bersikap optimis dan dinamik, memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin.

2) Originality, merupakan kemampuan untuk menciptakan hal-hal yang baru.

3) People Oriented, salah satu ciri dari pengusaha yang berhasil dalam tindakannya selalu mempergunakan orang lain sebagai feed-back terhadap apa yang sudah dikerjakan, baik langsung maupun tidak langsung.

4) Task-result oriented, merupakan tingkah laku yang tertuju untuk menjelaskan tugas.

5) Future-oriented, merupakan kesediaan untuk kemampuan berpandangan jauh ke depan, mengenai hal-hal yang akan terjadi, yang mempengaruhi perlakuan dalam usahanya.

6) Risk-taking, merupakan kemampuan untuk mengambil risiko atas hal-hal yang dikerjakannya, bila gagal tidak mencari “kambing hitam”.

Karuniadi (1978) memberikan gambaran mengenai ciri-ciri tingkah laku pengusaha yang berhasil, sebagai berikut :

a. Terbuka terhadap saran-saran dari orang lain terhadap apa yang telah dilakukannya.

b. Mempunyai fikiran yang dipusatkan kepada satu hal pada satu waktu.

c. Adanya kegairahan maupun semangat yang menyala-nyala terhadap apa yang dibuat.

d. Dapat menganalisis sesuatu masalah secara sistematik.

e. Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat dan haus akan ilmu pengetahuan.

f. Mempunyai inisiatif yang menonjol atau berani mengambil langkah-langkah baru yang lain dari kebiasaan (tradisi).

Menurut Mc Ber & Company (1974), pola tingkah laku dalam menetapkan tujuan prestasi ada lima faktor, yaitu :

a. Realistic, artinya seseorang pengejar prestasi didalam menetapkan tujuan harus cukup realistik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

b. Challenging, artinya tujuan itu sendiri harus mempunyai tantangan.

c. Time-phased, artinya adanya batasan waktu yang ditetapkan oleh individu guna mengakhiri dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan pencapaian tujuan.

d. Specific, artinya kejelasan dari tujuan yang ingin dicapainya dapat diformulasikan secara konkret.

e. Measurable, artinya tujuan itu harus dapat diketahui dan diukur akhirnya.

Perilaku kewiraswastaan disimpulkan sebagai berikut :

1) Dorongan untuk berprestasi berpengaruh terhadap perkembangan atau hasil usaha seseorang.

2) Individu yang mempunyai kebutuhan berprestasi yagn tinggi cenderung memiliki profesi bisnis atau usaha.

3) Individu yang mempunyai kebutuhan berprestasi tinggi cenderung menetapkan tingkat aspirasi secara realistik.

4) Individu yang mempunyai kebutuhan untuk berprestasi yang tinggi, selalu memiliki tugas atau pekerja yang mempunyai risiko yang sedang, dan selalu mementingkan hasil akhir yang baik, sesuai dengan standar yang ditetapkan sendiri.

5) Kebutuhan berprestasi dari para pengusaha dari berbagai latar belakang kebudayaan pada prinsipnya dapat lebih dikembangkan.

6) Keberhasilan para pengusaha di negara-negara sedang berkembang disebabkan salah satu faktornya yaitu mempunyai kebutuhan berprestasi yang tinggi.

Dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi memungkinkan seorang pengusaha mempunyai inisiatif yang tinggi, mau mengeksplorasi, dan secara kontinu mengadakan penelitian terhadap lingkungan guna menemukan cara-cara yang baru untuk dapat memecahkan masalahnya secara memuaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar